Climedo Health Merekam Data Klinis yang Berfokus pada Pasien, Tunduk pada Aturan Tata Kelola, dan Aman Menggunakan AWS

Climedo Health, penyedia perangkat lunak EDC (electronic data capture) asal Jerman, telah menggunakan AWS untuk mengembangkan solusi yang aman, cloud-native, dan dapat diskalakan guna mengoptimalkan tugas perekaman dan pengelolaan data klinis yang digunakan oleh perusahaan farmasi, produsen perangkat medis, rumah sakit, dan sekitar 150 dinas kesehatan publik. Perusahaan yang berkembang pesat ini sukses mempercepat uji klinis pelanggannya dan membantu ratusan ribu pasien melakukan orientasi dalam waktu singkat.

Uji klinis membutuhkan data yang matang agar hasil yang diberikan pun bernilai dan dapat digunakan oleh manajer studi. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menyediakan metode yang praktis dan simpel bagi peserta studi untuk berbagi data dengan pihak-pihak yang melakukan penelitian, seperti produsen perangkat medis, perusahaan farmasi, rumah sakit, dan dinas kesehatan publik.

Organisasi-organisasi ini lantas akan dapat mengakses informasi melalui lokasi terpusat. Dari sana, mereka akan lebih mudah melihat data sekaligus memenuhi semua standar keamanan, perlindungan data, dan keamanan produk yang berlaku.

Setelah menyaksikan sendiri banyaknya peneliti medis menggunakan spreadsheet dan sistem berbasis kertas untuk merekam dan mengelola data klinis saat melakukan uji coba, Climedo Health yang berbasis di Jerman melihat peluang emas untuk mengembangkan solusi digital yang lebih efisien.

Dibekali dasbor yang mudah dibuat dan fitur modular, Climedo Health memudahkan pelanggannya melakukan penelitian klinis berkualitas tinggi dan efisien, yang meliputi daftar produk, catatan harian pasien, dan survei umpan balik. Dasbor cerdas akan mengirimkan informasi terkini tentang perkembangan status studi. Artinya, pelanggan bisa mendapat gambaran singkat dan segera mengambil langkah. “Untuk menjamin keamanan, tujuan utama kami adalah menjalankan isolasi lengkap untuk data setiap pelanggan,” kata Benjamin Sauer, kepala backend engineering Climedo Health. “AWS dipilih karena mampu membantu kami memenuhi standar perlindungan data dan memberikan skalabilitas yang kami butuhkan.”

Menggunakan AWS, Climedo Health berhasil mengembangkan sistem perekaman data elektronik (EDC) yang aman, cloud-native, dan dapat diskalakan untuk keperluan uji klinis. Solusi ini telah sepenuhnya memenuhi aturan tata kelola data dan diperbarui seiring waktu untuk menjamin kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

Perlindungan data dan arsitektur keamanannya, yang didasarkan pada AWS Key Management Service (AWS KMS), telah lolos audit dari sejumlah lembaga perlindungan data dan keamanan, baik swasta maupun dari pemerintah Jerman, sehingga kepatuhannya terhadap persyaratan hukum terjamin. “Manfaat yang diberikan AWS besar sekali,” kata Sauer. “Secara rutin kami mengadakan sesi panggilan telepon untuk membahas tujuan kami. AWS membantu kami mengatasi berbagai masalah, mulai dari enkripsi dan arsitektur hingga pertumbuhan dan penskalaan perusahaan kami.”

Pada awal 2020, Climedo Health merancang ulang eDiary untuk Dinas Kesehatan Publik menggunakan AWS. eDiaries membantu para profesional kesehatan merekam dan mengelola data tentang pengalaman peserta uji coba.

Solusi Symptoms eDiary yang baru lantas segera diterapkan ketika pandemi COVID-19 merebak. Saat itu, para pejabat kesehatan publik di seluruh Jerman kewalahan menangani besarnya volume pekerjaan karena harus melacak gejala-gejala kemungkinan kasus secara manual.

Berkat kemudahan orientasi pelanggan baru dengan arsitektur AWS, dinas kesehatan publik dapat dengan cepat menggunakan solusi eDiary untuk meringankan beban kerja. Pasien tak perlu lagi menelepon atau datang di tempat sebab mereka cukup memasukkan data gejala langsung ke eDiary dari perangkat seluler mereka sendiri.

Dalam 12 bulan sejak proyek ini dimulai, sekitar 140 dinas sudah menggunakan eDiaries untuk memantau perkembangan potensi kasus COVID-19.

Migrasi solusi catatan harian pasien ke AWS juga meningkatkan jumlah subjek studi yang dapat didukung Climedo Health, dari 500 peserta per studi menjadi ratusan ribu orang. Pada puncak pandemi, solusi tersebut memungkinkan Climedo Health mengolah 30.000 lebih pesan SMS yang dikirim per hari dari dinas kesehatan publik kepada pasien yang diduga terjangkit COVID-19.

Tanpa eDiary, proses ini akan membutuhkan ribuan panggilan telepon manual dari pegawai negeri untuk mengumpulkan data. “Kami telah berhasil meringankan beban para petugas kesehatan publik secara signifikan, yang sebelumnya hanya mengandalkan mesin faks dan panggilan telepon untuk melacak kasus,” kata Catherine Higginson, manajer pemasaran Climedo Health. “Karena semua proses di eDiary berjalan secara otomatis, para pejabat berhasil menghemat waktu yang diperlukan untuk melacak gejala hingga 80 persen. Kami berhasil membantu mereka merevolusi sistem.”

Solusi catatan harian pasien Climedo yang lain, ePRO (Hasil yang Dilaporkan kepada Pasien dalam bentuk elektronik), terbukti berguna ketika pembatasan jarak sosial membatasi akses rumah sakit selama pandemi COVID-19.

Dengan adanya penyediaan data dari jarak jauh, lebih banyak pasien dapat berpartisipasi dalam penelitian. Artinya, pelanggan Climedo Health dapat menyelesaikan lebih banyak uji coba. Sebagai informasi, tingkat penyelesaian pasien saat ini sekitar 90 persen. “Dengan pendekatan terdesentralisasi ini, pasienlah yang menjadi pusat dari proses uji klinis,” kata Higginson. “Rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan lainnya lantas akan merasakan manfaat dari lebih banyak dan beragamnya kelompok peserta yang berpartisipasi dalam uji coba. Jadi, hasil klinis pun akan jadi lebih baik.”

Kemampuan Climedo Health untuk menyesuaikan skala layanannya secara aman dan cepat bagi pelanggan, sebagaimana bisa dilihat ketika bekerja sama dengan dinas kesehatan publik di seluruh Jerman selama pandemi COVID-19, turut memberi sumbangsih pada peningkatan jumlah pelanggan dan pertumbuhan yang cepat. Jumlah tim Climedo Health telah meningkat empat kali lipat dalam 18 bulan terakhir.

Skalabilitas juga memungkinkan tim untuk memenuhi naiknya permintaan dan meyakinkan perusahaan bahwa angka permintaan itu akan terus bertambah. “Menggunakan AWS telah mempermudah kami mencari pelanggan baru, dan harapannya keberhasilan kami saat ini bisa membantu kami menjaring lebih banyak pelanggan di masa depan,” kata Sauer.